Metodologi Perencanaan E-Business

Dapatkan dukungan manajemen eksekutif dan sponsor bisnis. Identifikasi tujuan bisnis utk selesaikan rencana e-bisnis . Identifikasi anggota tim dari individu-individu yg akan terliba

Uji normalitas data dalam penelitian

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain:

Tilawatil Quran KH. Muammar ZA

ngat jaman-jaman kecil dulu, anda pasti mengenal qori termasyhur pada era itu, ya Ustad H.Muammar ZA, kali ini saya ingin berbagi file ngaji atau tilawatil quran yang beliau baca dengan teman duetnya Ustad Chumaidi, Filenya ada beberapa.

Contoh Khutbah Bahasa Sunda

Surupna panon poe dina wanci magrib kamari, jadi ciciren rengsena ibadah saum urang salila sabulan campleng, kuru cileuh kentel peujit dina waktu sabulan, lantaran ngalaksanakeun saum jeung taraweh sarta ibadah–ibadah Ramadan

Ciri-ciri Pasar Monopoli

Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran yang ditandai oleh adanya satu penjual/produsen dipasar berhadapan dengan permintaan seluruh pembeli atau konsumen.

Thursday, May 21, 2020

MANFAAT BELAJAR HIMPUNAN (MATEMATIKA) DALAM KEHIDUPAN SEHARI-SEHARI

Membahas mengenai manfaat himpunan dalam kehidupan sehari-hari, mengingatkan kita yang mungkin sebagai guru atau orang tua saat ada pertanyaan yang terlontar dari anak dengan wajah polosnya. “Apa manfaat himpunan dalam kehidupan kita sehari-hari?” Mereka belum tahu betapa pentingnya himpunan yang merupakan dasar dari segala ilmu Matematika.

 Dengan mempelajari himpunan, diharapkan kemampuan logika akan semakin terasah dan akan memacu kita agar kita mampu berpikir secara logis, karena dalam hidup, logika memiliki peran penting karena logika berkaitan dengan akal pikir. Banyak kegunaan logika antara lain:

 1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.

2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.

3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.

4. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis.

5. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan serta kesesatan.

6. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.

Konsep dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan system pengelompokan/tim kecil yaitu antara 4 sampai 6 orang yang bersifat heterogen. Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok,dimana kelompok yang mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan akan memperoleh penghargaan. Dengan demikian,setiap  anggota kelompok akan mempunyai  ketergantungan positif. Ketergantungan  itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok. Setiap individu akan saling membantu, mereka akan mempunyai motivasi untuk keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok. Menurut Sanjaya (2007: 24), strategi pembelajaran kooperatif bisa digunakan manakala:

·         Guru menekankan pentingnya usaha kolektif disamping usaha individual dalam belajar.

·         Jika guru menghendaki seluruh siswa (bukan hanya siswa yang pintar) untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar.

·         Jika  guru ingin menanamkan, bahwa siswa dapat belajar dari teman lainnya, dan belajar dari bantuan orang lain.

·         Jika guru menghendaki untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa sebagai bagian dari isi kurikulum.

·         Jika guru menghendaki motivasi siswa dan menambah tingkat partisipasi siswa.

·         Jika guru menghendaki berkembangnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan menemukan berbagi solusi pemecahan.

 

 Karakteristik dan Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran Kooperatif

            Menurut Sanjaya (2007: 242) karakteristik strategi pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:

·         Pembelajaran secara tim

·         Didasarkan pada manajemen kooperatif

·         Kemauan untuk bekerjasama

·         Keterampilan untuk bekerjasama

Contoh Surat Permohonan Izin Belajar Diluar Jam Kantor


Bagi anda yang sedang/ingin kembali kuliah S2 disuatu intansi tentunya memerlukan surat permohonan ijin untuk melanjutkan Studi. Hal ini sebagai bentuk etika kita untuk kulo nuwun ke institusi yang kita beekrja disana, saya sudah buatkan contohnya, silahkan didownload di Link berikut : Download

Cuplikan Suratnya Sebagai berikut :

Lampiran I          : Surat Edaran Sekretariat Jenderal

Nomor               : B.II/KP.02.3/48/1997

Tanggal              : 3 Juni 1997

Tentang              : Permohonan Izin Belajar 

  Diluar Jam Kantor

 

Kepada Yth.

Kepala Kantor Kementerian Agama

Kota Bandung

 

 

Yang bertandatangan di bawah ini :

1.     Nama                           : Afgan, S.Ag

2.     NIP                               : 2008197685003

3.     Pangkat / Golongan       : Penata / III.c

4.     Jabatan Pekerjaan         : Guru Muda

5.     Unit Kerja                      : Kantor Kementerian  Agama Kota Bandung

UJI MULTIKOLINEARITAS DALAM PENELITIAN


Uji Multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan (korelasi) yang signifikan antar variabel bebas. Jika terdapat hubungan yang cukup tinggi (signifikan), berarti ada aspek yang sama diukur pada variabel bebas. Hal ini tidak layak digunakan untuk menentukan kontribusi secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat.

Dalam regresi x1, x2, x3, …xn terhadap y, apabila x1, x2, x3,…xn saling berkombinasi linear maka mereka saling tergantung (dependen). Dalam kasus ini koefisien regresi parsial tidak diperoleh karena persamaan normal tidak terselesaikan karena estimasi kuadrat terkecil tidak dapat dihitung. Saling tergantung secara sempurna jarang terjadi dalam penelitian. Akan tetapi masalah khusus, yang disebut dengan multikolinear bisa terjadi. Multikolinearitas terjadi apabila dua atau lebih variabel bebas saling berkorelasi kuat satu sama lain. Bila terjadi multikolinearitas, estimasi kuadrat terkecil dapat dihitung tetapi terjadi kesulitan untuk menginterpretasikan efek dari tiaptiap variabel.

Multikolinearitas dapat dideteksi dengan menghitung koefisien korelasi ganda dan membandingkannya dengan koefisien korelasi antar variabel bebas. Sebagai contoh, diambil kasus regresi x1, x2, x3, x4 terhadap y. Pertama dihitung Ry, x1x2x3x4 setelah itu, dihitung korelasi antar enam pasang variabel bebas, yaitu rx1x2, rx1x3, rx1x4, rx2x3, rx2x4, dan rx3x4. Apabila salah satu dari koefisien korelasi itu sangat kuat, maka dilanjutkan dengan menghitung koefisien korelasi ganda dari masing-masing variabel bebas dengan 3 variabel bebasl lainnya, yaitu Rx1,x2x3x4, Rx2,x1x3x4, Rx3,x1x2x4, dan Rx4,x1x2x3. Apabila beberapa koefisien korelasi tersebut mendekati Ry,x1x2x3x4, maka dikatakan terjadi multikolinearitas.

Uji multikolinearitas dengan SPSS dilakukan dengan uji regresi, dengan patokan nilai VIF (variance inflation factor) dan koefisien korelasi antar variabel bebas. Kriteria yang digunakan adalah: 

1)      jika nilai VIF di sekitar angka 1 atau memiliki tolerance mendekati 1, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam model regresi;

2)      Jika koefisien korelasi antar variabel bebas kurang dari 0,5, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas.

Sebagai contoh, akan diuji multikolinearitas dalam regresi antara variabel bebas insentif (x1), iklim kerja (x2), dan hubungan interpersonal (x3) dengan variabel terikat (3). Data hasil penelitian adalah sebagai berikut.

Data hasil penelitian (tentatif)

x1

x2

x3

y

34

47

44

62

41

43

42

66

43

42

43

66

37

38

39

68

38

30

39

60

36

35

39

64

44

48

44

67

38

45

38

58

41

49

44

63

48

43

44

67

35

49

38

58

48

42

32

65

40

38

39

68

42

32

48

65

37

37

41

70

39

48

41

60

38

31

40

58

35

44

39

55

46

46

49

71

37

36

40

57

45

44

35

74

40

35

42

66

36

37

39

68

43

40

43

70

45

44

47

69

38

32

44

58

39

39

42

61

41

40

45

69

46

45

49

71

42

45

48

66

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian multikolinearitas adalah sebagai berikut.

A.      Entry Data

Masukkan data ke dalam from SPSS, yakni data insentif dalam variabel x1, data iklim kerja pada variabel x2, data hubungan interpersonal pada x3, dan data kinerja pada variabel y.

B.        Analisis Data

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan model regresi dengan menu sebagai berikut.

Analyze

Regression

Linier..

Apabila menu tersebut sudah dipilih, maka akan muncul kotal dialog Liniear Regression. Selanjutnya.

a.         Pindahkan variabel y ke dependent list  dan variabel x1,x2, dan x3 ke independent list. Setelah itu itu

b.        Pilih Bok Statisticssukaresmi pilih colinearity diagnostics, sehingga tampak kotak dialog Linear Regression

c.         Statistics , Pilih Continue, lalu OK

Hasil yang tampak dari uji multikolinearitas adalah sebagai berikut.

Coefficients

 

 

Collinearity  Statistics

 

Model

 

Tolerance

VIF

1

X1

,865

1,156

 

X2

,926

1,080

 

X3

,911

1,098

                        a Dependent Variable Y

Ternyata nilai VIF mendekati 1 untuk semua variabel bebas. Demikian pula, nilai tolerance mendekati 1 untuk semua variabel bebas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam regresi antara variabel bebas insentif (x1), iklim kerja (x2), dan hubungan interpersonal (x3) terhadap kinerja (y) tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas.