Tuesday, February 3, 2009

SISTEM SYARAF OTONOM

SISTEM SYARAF OTONOM

Sistem syaraf otonom merupakan bagian sistem syaraf yang mengatur fungsi fisceral tubuh disebut. Sistem ini mengatur tekanan arteri, motilitas dan sekresi gastrointestinal, pengosongan kandung kemih, berkeringat, suhu tubuh dan aktivitas lain.

SISTEM SYARAF OTONOM

Sistem syaraf otonom merupakan bagian sistem syaraf yang mengatur fungsi fisceral tubuh disebut. Sistem ini mengatur tekanan arteri, motilitas dan sekresi gastrointestinal, pengosongan kandung kemih, berkeringat, suhu tubuh dan aktivitas lain.

Pleksus
Beberapa syaraf post ganglionik terdistribusi seperti kabel yang bercabang-cabang berjalan sepanjang pembuluh darah di thorak, abdomen dan rongga pelvis disebut dengan pleksus otonom.

Pleksus Otonom:
• Pleksus kardiak
• Pleksus Pulmonal
• Pleksus celiak/Solar/Abdomen
• Pleksus hipogastrik
• Pleksus enteric


SYARAF SIMPATIS (TORAKOLUMBAL, ADRENERJIK)
Syaraf bermyelin yang keluar dari syaraf spinal torakal 1 sampai dengan lumbal 2atau 3. .

Neuron neuron preganglionik dan post ganglilonik simpatis
Setiap jaras simpatis dari medulla. jaringan yang terangsang terdiri atas dua neuron yakni neuron preganglionik dan neuron postganglionik

SYARAF PARASIMPATIS (KRANIOSAKRAL, KOLINERJIK)
Serat-serat syaraf parasimpatis meninggalkan sistem syaraf pusat melalui syaraf kranial III,VII,IX,X, Syaraf sakral spinal ke 2 dan ke 3 dan kadangkala syaraf sakral 1 dan 4 . Sejumlah 75% dai seluruh serat syaraf parasimpatis terdapat dalam nervus Kranial X.

SIFAT-SIFAT DASAR FUNGSI SIMPATIS DAN PARASIMPATIS
Serat simpatis dan parasimpatis mensekresi salah satu dari neurotarnsmitter asetilkolin atau norepinefrin. Serat yang mensekresi asetilkolin disebut serat kolinerjik, Serat yang mensekresi norepinefrin disebut serat adrenergik (dari adrenalin=epinefrin). Semua neuron preganglionik simpatis dan parasimpatis bersifat kolinerjik. Hampr semua neuron post ganglionik parasimpatis bersifat kolinergik dan Hampir semua neuron post ganglionik simpatis bersifat adrenerjik. Karena itu asetilkolin disebut transmitter parasimpatis dan norepinefrin disebut transmitter simpatis.

PUSAT KONTROL SISTEM SYARAF OTONOM DI SSP
1. Batang otak dan medula spinalis
2. Hipotalamus
3. Korteks serebri dan sistem limbik
4. Refleks visceral

Efek Otonomik pada berbagai organ tubuh
Guyton hal 963

Respon tanda bahaya atau respon stress dari sistem syaraf simpatis
Bila syaraf simpatis melepaskan impuls pada saat yang bersamaan maka terjadi:
1. Peningkatan tekanan arteri
2. Peningkatan aliran darah untuk mengaktifkan otot-otot dan menurunkan aliran ke organ yang tidak diperlukan seperti Traktus gastrointestinal (menyebabkan aktivitas motorik yang cepat)
3. Peningkatan kecepatan metabolisme sel di seluruh tubuh
4. Peningkatan konsentrasi glukosadarah
5. Peningkatan proses glikolisis di hati dan otot
6. Peningkatan kekuatan otot
7. Peningkatan aktivitas mental
8. Peningkatan kecepatan koagulasidarah



0 comments: