Saturday, January 23, 2010

Manfaat Pijat Bayi

Tulisan diambil dari blog saya di tutorialkuliah.wordpress
Efek Biokimia dan Fisik yang Positif
Efek biokimia yang positif dari pijat, antara lain:
§ Menurunkan kadar cathecolamine
§ Meningkatkan kadar serotonin.

Selain efek biokimia, pijatan memberikan efek fisik/klinis sebagai berikut.
Ø Meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari sistem immunitas
Ø Mengubah gelombang otak secara positif
Ø Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan
Ø Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
Ø Meningkatkan kenaikan berat badan
Ø Mengurangi depresi dan ketegangan
Ø Meningkatkan kesiagaan
Ø Membuat tidur lelap
Ø Mengurangi rasa sakit mengurangi kembung dan kolik (sakit perut)
Ø Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayi
Ø Meningkatkan volume air susu ibu


Berikut ini beberapa hasil laporan penelitian para pakar mengenai manfaat pijat bayi.

a. Meningkatkan berat badan
Penelitian yang dilakukan oleh Prof T. Field & Scafidi (1986 & 1990) menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur (berat badan 1280 dan 1176 gram), yang dipijat 3×15 menit selama selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan per hari 20% – 47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian pada bayi cukup bulan yang berusia 1-3 bula, yang dipijit 15 menit, 2 kali seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat badan yang lebih dari kontrol.

b. Meningkatkan pertumbuhan
Schanberg (1989) melakukan penelitian pada tikus dan menemukan bahwa tanpa dilakukannya rangsangan raba/taktil pada tikus telah terjadi hormon pertumbuhan.

c. Meningkatkan daya tahan tubuh
Penelitian terhadap penderita HIV yang dipijat sebanyak 5 kali dalam seminggu selama 1 bulan, menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah dan toksisitas sel pembunuh alami (natural killer cells). Hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi sekunder pada penderita AIDS.

d. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap
Umumnya, bayi yang dipijat akan tertidur lebih lelap, sedangka pada waktu bangun konsentrasinya akan lebih penuh. Di Touch Research Institute, Amerika, dilakukan penelitian pada sekelompok anak dengan pemberian soal matematika. Setelah itu, dilakukan pemijatan pada anak-anak tersebut selama 2×15 menit setiap minggunya selama jangka waktu 5 minggu. Selanjutnya pada anak-anak tersebut diberikan lagi soal matematika lain. Ternyata, mereka hanya memerlukan waktu penyelesaian setengah dari waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan soal terdahulu, dan ternyata pula tingkat kesalahannya hanya sebanyak 50% dari sebelum dipijat.

e. Membina ikatan kasih sayang orang-tua dan anak (bonding)
Sentuhan dan pandangan kasih sayang orang tua pada bayinya akan mengalirkan kekuatan jalinan kasih di antara keduanya. Pada perkembangan anak, sentuhan orang tua adalah dasar perkembangn komunikasi yang akan memupuk cinta kasih secara timbal bali. Semua ini akan menjadi penentu bagi anak untuk secara potensial menjadi anak berbudi baik yang percaya diri.

f. Meningkatkan produksi ASI
Berdasarkan penelitian Cyinthia Mersmann, ibu yang memijat bayinya mampu memproduksi ASI lebih banyak dibanding kelompok kontrol. Pada saat menyusui bayinya mereka merasa kewalahan karena ASI terus menerus menetes dari payudara yang tidak disusukan. Jadi pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI sehingga periode waktu pemberian ASI secara eksklusif dapat ditingkatkan, khususnya oleh ibu-ibu karyawati.


II. 2 MEKANISME DASAR PEMIJATAN (FISIOLOGI PIJAT BAYI)

Satu hal yang sangat menarik pada penelitian tentang pemijatan bayi adalah penelitian tentang mekanika dasar pemijatan. Mekanisme dasar dari pijat bayi belum banyak diketahui. Walaupun demikian, saat ini para pakar sudah mempunyai beberapa teori tentang mekanisme ini serta mulai menemukan jawabannya.
Diajukan beberapa mekanisme untuk menolong menerangkan mekanisme dasar pijat bayi, antara lain : pengeluaran beta endorphin, aktivitas nervus vagus, dan produksi serotonin.


A. Beta Endorphin Mempengaruhi Mekanisme Pertumbuhan
Pijatan akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tahun 1989, Schanberg dari Duke University Medical School melakukan penelitian pada bayi – bayi tikus. Pakar ini menemukan bahwa jika hubungan taktil (jilatan-jilatan) ibu tikus ke bayinya terganggu akan menyebabkan hal – hal berikut ini :
Penurunan enzim ODC ( ornithine decarboxylase ), suatu enzim yang menjadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan
Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan
Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormon pertumbuhan
Pengurangan sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran suatu neurochemical beta endorphine, yang akan mengurangi pembentukan hormon pertumbuhan karena menurunnya jumlah dan aktivitas ODC jaringan.

B. Aktivitas Nervus Vagus Mempengaruhi Mekanisme Penyerapan Makanan
Penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukkan bahwa pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus ( saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat.

C. Aktifitas nervus vagus meningkatkan volume ASI
Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktifitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan lebih banyak diproduksi. Seperti diketahui, ASI akan semakin banyak diproduksi jika semakin banyak di minta. Selain itu, ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan volume ASI.

D. Produksi Serotonin Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmiter serotonin, yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat glukokortikoid (adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres). Penurunan kadar hormon stres ini akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.

E. Pijatan dapat mengubah gelombang otak.
Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan kesiagaan (alertnes) atau kosentrasi. Hal ini disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha, yang dapat di buktikan dengan penggunaan EEG (electro enchephalogram).
(berbagai sumber)